Bukan mauku berdegup jantung melihat senyumanmu.
Tidak pernah salah sebuah kebetulan karena kita sama menyukai sesuatu.
Tidak akan aku salahkan pikiranku yang selalu terbayang tawa renyah itu.
Rasa ini sungguh besar dan inginku ungkap semua.
Degup ini terlalu kencang untukku simpan di jiwa.
Tekad ini terlampau kuat untuk katakan yang sebernarnya.
Luluh ini terlanjur banyak teramat hingga tak ada yang tersisa..
Tapi malu lunturkan ingin tuk jujur apa adanya.
Takut buat hati ini ciut lemas tak berdaya.
Pesimis muncul dan rasa pengecut itu menular masuk ke asa.
Sampai tidak ada lagi kata dan hancurkan semangat tuk bilang semua rasa..
0 comments :
Post a Comment